Skip to main content

Posts

Pengalaman dan Perasaan Saya Dalam Mengajar Online Selama Wabah Corona

Beberapa hari yang lalu saya baru saja mengkoreksi nilai UTS secara online dari Google Classroom dan ternyata sangat melelahkan. Jika biasanya kalau saya mengkoreksi offline bisa memakan waktu 1-2 jam, untuk online ini saya membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam untuk 45 mahasiswa, belum lagi mahasiswa yang mengirimkan tugas dengan format landscape bukan potrait yang makin memperlambat prosesnya. Anyway , kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya sebelum UTS dalam menjalani kelas online. Hal pertama yang akan saya bahas adalah website apa yang saya gunakan untuk mengelola kelas? Website/aplikasi pertama yang saya gunakan adalah  Google Classroom karena memang sebelum ada wabah ini saya sudah menggunakan aplikasi ini untuk membagikan material dan mengumpulkan tugas secara online seperti tugas Fisika Komputasi yang memang lebih baik dikumpulkan secara online. Jadi, ketika wabah Corona melanda dan harus belajar secara online saya sudah punya platform yang sudah beranggotakan mahas

Pengalaman Belajar Writing IELTS Task I

Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya bahwa aku baru saja mengambil ujian IELTS di IDP Medan. Nah, sebelum ujian aku mengadakan latihan secara otodidak dengan pewaktu dari handphone lalu mendiskusikan hasilnya dengan Miss Mutia, direktur The English House Medan. Berikut ini adalah hasil diskusiku dengan Miss Mutia. Soal yang kupilih saat itu adalah soal Task I dalam bentuk tabel yang kudapatkan dari buku latihan IELTS dari Cambridge. Soal dari Buku Latihan IELTS Cambridge Lalu model jawaban yang kutuliskan dalam waktu 20 menit: The table gives information about the number of sales for four items (coffee, tea, pastries, and sandwiches) in a coffee shop daily from 7:30 A.M. to 8:30 P.M.  Overall, coffee, tea, and pastries were mostly sold in the morning (7:30-10:30), while sandwiches were purchased most at lunchtime (10:30-2:30)  As seen on the table, pastries and coffee were the two largest numbers of sales in the morning (7:30-10:30) with 275 sales and 2

Review Buku Allah Tidak Cerewet Seperti Kita

Buku ini sebenarnya adalah kumpulan ceramah dari Emha Ainun Najib (Cak Nun) yang dipilih dengan tema hakikat ajaran Islam yang sebenarnya luwes. Buku dengan tebal 238 dari Naura Publishing ini disajikan memang dengan bahasa ceramah. Awalnya saya tertarik untuk membaca buku Cak Nun ini karena mendengar ceramah beliau melalui Youtube pada zaman kampanye Pemilu 2019. Pada saat itu, saya sangat tertarik dengan cara berpikir beliau yang disampaikan dengan bahasa yang 'merakyat' begitu juga dengan yang dituliskan di dalam buku ini. Ketika mulai membuka halaman pertama, beliau menyuguhkan sebuah analogi sederhana bahwa manusia itu harus bertawakkal kepada Allah: berusaha terlebih dahulu dan dibarengi dengan doa serta menyerahkan hasil usaha tersebut kepada Allah SWT. Bahasa yang beliau gunakan sebenarnya sangat sederhana, tetapi maknanya dalam. Dan bagi saya sendiri, setelah membaca halaman tersebut, saya tergugah untuk melakukan usaha lebih atas apa yang belum didapatkan. Pa

Review Dua Buku (Januari 2020)

Tulisan ini juga diterbitkan di blog saya yang lain di heksaviolet.wordpress.com .  Tahun 2019 lalu aku banyak membeli buku online yang second hand di toko online Prelo dan Shopee. Dari beberapa buku yang kubeli tersebut, Januari 2020 ini aku menghabiskan membaca dua buku, yaitu buku ’99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliader Vs Orang Biasa’ karya Monica Anggen dan Erlita Pratiwi serta ‘Surat Dahlan’ karya Khrisna Pabichara. Kali ini aku akan mengulas kedua buku tersebut. Buku 99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliader Vs Orang Biasa; Aku beri rating 5/5 untuk buku ini, alasannya karena kata-kata yang mengalir dalam buku ini tidak klise dan benar-benar to the point. Tampilan bukunya juga menarik dengan judul tiap bab ditandai dengan tanda # dan langsung menyebutkan perbedaan Miliader dan Orang Biasa. Penjelasan yang diberikan pada tiap bab juga tidak terlalu panjang, tetapi sangat tepat menghujam ke inti permasalahan. Pada tiap bab juga diberi awal berupa pepatah atau k

Pengalaman Ujian IELTS di IDP Medan

Hari Sabtu, 18 Januari 2020 lalu aku melangsungkan ujian IELTS di IDP Medan dan hasilnya sudah keluar (alhamdulillah cukup baik untuk mendaftar kuliah di Luar Negeri: aku mendapat overall 7.0). Jadi, kali ini aku akan menuliskan pengalamanku melangsungkan ujian IELTS di IDP Medan. Pada awalnya aku bingung akan melangsungkan ujian di British Council atau IDP, dari beberapa cerita yang kudengar, ada yang bilang salah satu dari kedua tempat tersebut kurang bagus, namun aku lupa yang mana. Jadi, aku pilih IDP saja karena aku pernah datang ke lokasinya yang berada di sebelah Gedung Cambridge Medan. Aku pun mendaftar secara online dengan mengetikkan kata kunci 'IELTS Test Schedule in Medan' sehingga muncul beberapa laman website dan aku pun memilih IDP di laman ini: IDP Medan . Langsung deh, aku klik kolom 'book the test' untuk tanggal 18 Januari 2020 yang tipe academic test (tes yang bisa dipakai untuk syarat kuliah).  Jadi yang mesti dipersiapkan adalah data

Buku-Buku Favorit Saya Sepanjang Masa

Sedari kecil aku sangat suka membaca buku, entah kenapa, aku pun tak tahu. Kelas empat SD aku berulang kali membaca buku IPA, bukan untuk belajar, hanya sebagai kesenangan saja (tetapi, aku tak pernah khatam buku IPS tak tahu mengapa). Kesenanganku ketika datang ke rumah nenekku adalah membongkar rak buku pamanku yang isinya tidak banyak (kebanyakan buku paduan bertani), tetapi ternyata mengandung harta karun yang sangat berharga: satu buku novel seri lima sekawan karya Enid Blyton berjudul Rahasia Logam Ajaib yang sampul beserta beberapa halaman depannya sudah robek. Sejak itu aku menjadi terobsesi menjadi penulis buku cerita yang tidak pernah kesampaian (sampai saat ini), hidup memang tak dapat diduga-duga. Bacaan favoritku ketika SD adalah majalah BOBO, majalah ANANDA, buku karangan Enid Blyton, buku paket Bahasa Indonesia, berbagai buku cerita rakyat dan berbagai buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang ada tulisan: Tidak Untuk Diperjualbelikan

Lima Channel Youtube Worth to Watch

Aku sudah lama menghentikan menonton televisi (televisi kami rusak dan kami tak berniat untuk memperbaikinya), hingga ketika mahasiswa bercanda dengan menggunakan kalimat dan guyonan dari iklan di televisi, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, dan gagal-lah mereka dalam bercanda.  Sekarang, aku lebih suka menonton channel Youtube karena aku dapat memilih apa yang ingin kutonton. Akhir-akhir ini, aku sering mendapati channel-channel bagus yang akhirnya ku- subscribe , kebanyakan channel tentang pengembangan diri. Berikut ini adalah daftar channel Youtube yang ku- subscribe dan menurutku memiliki dampak positif setelah menontonnya. PaigeY .  Aku tak ingat lagi bagaimana caranya aku bisa sampai menemukan channel ini, yang jelas aku sangat suka menontonnya. Video pertamanya yang kutonton adalah: DAY IN THE LIFE: 2ND YEAR PHYSICS STUDENT AT CAMBRIDGE UNIVERSITY . Jadi Channel ini adalah vlog dari seorang mahasiswa fisika Cambridge University, dan di dalam vlog-nya dia ber