Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

Probiotik dan Prebiotik : Review Buku Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar (Part-2)

Makanan-makanan yang telah mengalami pemrosesan (apalagi makanan yang digoreng atau dibakar berulang-ulang) akan mengalami penurunan nutrisi dan oksidasi yang dapat memicu radikal bebas (oksigen lepas yang tidak memiliki pasangan dan bersifat merusak) yang dapat memicu berbagai penyakit.  Solusinya adalah dengan makan sayuran mentah dan buah-buahan setiap hari. Satu hal yang menarik, ternyata antioksidan yang paling tinggi terdapat pada kulit manggis (17.000 ORAC) dibandingkan anggur (3000 ORAC); bisa diminum dengan kurma. Di dalam tubuh kita terdapat 30% kuman baik, 20% kuman jahat, dan 50% kuman netral (probiotik). Jika kita berpikiran positif dan/atau memakan yang baik-baik maka kuman netral akan menjadi baik. Tetapi, jika kita berpikiran negatif/cemas/buruk-sangka, maka akan terjadi proses neurohormonal yang meningkatkan hormon kecemasan yang menyebabkan kuman baik menjadi kuman jahat.  Seperti yang dikatakan James Clear dalam bukunya Atomic Habit, bahwa jika kit

Review Buku Jurus Sehat Rasulullah By dr.Zaidul Akbar (Part-1)

Memang sudah lama teman-temanku (terutaman Bu Iin dan Anie) membicarakan tentang resep-resep kesehatan dari dr.Zaidul Akbar yang dinamai Jurus Sehat Rasulullah (JSR), namun aku tidak begitu serius memperhatikan sampai Anie yang secara konsisten meminum JSR dan menceritakan manfaat yang diperolehnya. Bahkan, selama sekitar dua mingguan dia membuatkanku JSR ( thank you Anie) dan aku pun tertarik untuk mempelajari lebih dalam. Ketika Kak Fitri menawari untuk memesan buku JSR di grup kami, aku pun langsung membelinya. Lalu, bagaimana isi buku ini? Aku akan membahas dari segi fisik buku. Bukunya hard cover dan kertasnya juga cukup tebal, ada XX+315 halaman dengan ukuran buku 13,5 cm x 20,5 cm. Buku dari Penerbit Sygma Media Inovasi ini memiliki tata letak yang menarik dengan adanya beberapa kutipan Hadist atau Ayat Al-Qur'an yang disusun dengan pembeda warna hijau, jadi tidak membuat pembaca menjadi bosan. Font yang dipilih dan ukuran spasinya juga enak untuk dipandang mata.

Catatan Nurul Hayat: Memberi Rasa Pada Perbuatan dan Akhlak Untuk Membangun Keluarga Samara

Catatan hikmah yang terdapat pada Majalah Nurul Hayat Maret 2020. Tulisan pertama adalah dari artikel berjudul Memberi Rasa karya Evie Silfia Zubaidi. Dalam tulisan ini, kita diingatkan untuk memberi rasa pada perbuatan kita. Rasa yang dimaksud di sini adalah rasa cinta, dimana kita menjauhi perasaan 'merasa penting' dan meremehkan orang lain dalam setiap perbuatan kita, apalagi ketika kita diamanahi pekerjaan untuk 'ummat' atau ketika kita 'merasa lebih paham' dibandingkan yang lain. Sebaiknya kita bersikap flexible dimana kita tak lagi menggunakan dalih sesuai prosedur atau profesionalisme sampai lupa memberi rasa, kita bisa mencontoh Rasulullah dalam HR.Al-Buhkari No.323 berikut. Sungguh indah bukan? Suatu kebenaran juga harus disampaikan dengan cara yang baik. Baik yang dimaksud di dalam agama kita adalah baik hubungan dengan Allah, juga baik hubungan dengan sesama manusia. :)  Tulisan kedua ini berasal dari Majalah Nurul Hayat dengan Penulis