Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

The Trip: Jelajah Medan (Taman Beringin)

Sedari kecil aku sangat jarang pergi ke taman, bahkan kata 'taman' terdengar sangat spesial untukku, apalagi taman bunga. Beberapa taman di Kota Medan yang penah kudatangi ketika SMA cukup mengesankanku, namun tetap saja tak banyak bunga kulihat dan cukup banyak sampah bertebaran.  Ketika tinggal di negeri orang, aku sangat terkesan dengan niat pemerintahnya untuk membangun berbagai lahan hijau di daerahnya hingga taman menjadi hal yang biasa di sana (tentunya dengan kualitas yang baik pula). Aku juga terkesan dengan perilaku masyarakatnya yang menjaga taman-taman tersebut dari berbagai kekotoran. Jadi, kali ini aku penasaran dengan sebuah taman di Medan yang biasanya kulewati ketika pergi kerja, namanya Taman Beringin atau disebut juga Taman Sudirman yang terletak di Jalan Cik Di Tiro Medan. Tamannya memang tidak terlalu besar tetapi kelihatan sejuk dengan berbagai pohon rindang. Satu hal yang menarik mataku adalah desain gapura dari pohon bambunya (mungkin aku terlal

Catatan Resep: Martabak Mie, Makanan Favorit yang Mudah Dibuat

Martabak mie adalah salah satu makanan favoritku sejak dahulu. Pertama kali aku mencoba resep ini adalah saat SMP, temanku yang memperkenalkannya denganku. Saat aku berada di Taiwan, aku juga sering membuatnya, bahkan hampir setiap hari di bulan Ramadhan sebagai makanan sahur. Martabak mie yang paling gampang dibuat adalah yang terdiri dari mie instan dan telur saja tanpa tambahan perencah lainnya, namun martabak yang lebih enak dapat dihasilkan dari tambahan daun sop dan daun pre serta bawang bombay. Apalagi jika ditambah bawang putih, akan terasa lebih nikmat. Kali ini, aku akan menuliskan catatan resep memasak martabak mie dengan berbagai perencah, berikut bahan-bahannya: 1. Mie Instan satu bungkus 2. Telur 2 butir 3. Daun Pre 4. Daun Sop 5. Bawang Merah/Bawang Bombay 6. Bawang Putih 7. Cabe dan Tomat Giling 8. Irisan Wortel (Optional) 9. Irisan buncis (Optional) Bahan-bahannya Penampakan bahan-bahan setelah diproses Cara membuatnya: 1. Re

Ceritaku Dalam Ber-DIY

Pertengahan Juli 2017 yang lalu membawa pemikiran baru memberikan suatu awalan bagiku untuk kembali menekuni hobi yang lama sudah tidak terkerjakan, yaitu menjahit berbagai kerajinan tangan dari kain perca.  Kali ini kerajinan tangan yang ingin kutekuni adalah membuat pouch atau dompet dengan berbagai variasi. Sebenarnya aku berharap bahwa hal yang kukerjakan ini dapat menjadi usaha sampinganku (bahkan usaha utama: telah terpikir olehku untuk pindah jurusan saja,:b, karena sebenarnya aku menyukai berkreasi dengan kerajinan tangan). Kembali aku membongkar berbagai perca yang dulu pernah kukumpulkan, dan akhirnya aku memutuskan untuk membuat tempat handphone dengan zip disamping (namun gagal, :( ). Baiklah, aku pun mencoba lagi membuat dompet yang zip nya diatas dengan teknik halah-halah hasil pemikiranku sendiri, berikut ini hasilnya: Dua buah dompet handphone perdanaku di tahun 2017 Adapun teknik untuk membuat dompet seperti gambar di atas, telah aku jabarkan di HeksaViol

The Trip: 5 Hari Mengelilingi Malaysia (Melaka-III)

Peta perjalanan selanjutnya adalah singgah ke salah satu museum, langsung saja kami memasuki Museum Islam Melaka, biaya masuk 3 RM per orang. Museumnya sepi, mungkin karena hari hujan, atau mungkin para pelancong kurang tertarik lagi untuk mengunjungi museum. Dari bagian halaman museum aku melihat para turis yang lewat hanya singgah di depan museum untuk memfoto bangunan museum dari luar.    Salah satu sudut Melaka pada kondisi mendung Museum Islam Melaka ini terdiri dari dua tingkat, bangunannya didesain selayaknya rumah tradisional Melayu yang berbahan dasar kayu, sangat klasik. Di dalam museum, ada banyak pengetahuan tentang Islam, tidak hanya tentang penyebaran Islam di Melaka dan Malaysia, juga mencakup pengetahuan dasar tentang Islam seperti Rukun Islam, Rukun Iman, Al-Qur'an dan pengetahuan Islam lainnya. Sebenarnya sangat bagus bagi para turis yang ingin mengetahui tentang Islam. Museum yang terletak di Jalan Kota ini (tidak jauh dari Stadhuys, dan sederetan dengan

Catatan Resep: Kue Kering Cornflakes dan Chocochips

Lebaran tahun 1438 H ini kami berencana untuk membuat kue nastar nenas. Bahan-bahan pun dibeli, namun ternyata selai nenasnya terlalu matang sehingga tidak dapat digunakan sedangkan waktu sudah sangat mepet, akhirnya kami pun mengganti kue yang ingin dibuat, menjadi kue kering cornflakes. Berikut ini bahan-bahan yang kami punya: Tepung terigu kunci biru 1 kg (protein rendah) Mentega Blueband 1/2 kg Vanili 4 bungkus Tepung gula 1/2 kg Tepung susu 1 ons Telur ayam 5 butir Butter 1/4 kg Emping jagung (cornflakes) 2 ons Coklat chips 1/4 kg Sebenarnya di buku catatan resep yang kupunya butter yang digunakan jumlahnya harus sama dengan mentega, tetapi harga butter cukup mahal oleh karena itu aku hanya membeli 1/4 kg saja. Berikut ini cara membuatnya: Gula dan mentega dimixer sampai tercampur merata. Tambahkan butter dan dimixer lagi sehingga tercampur. Tambahkan kuning telur dan dimixer kembali. Setelah semuanya tercampur, dimasukkan tepung terigu yang telah diayak seca