Skip to main content

Posts

Review Dua Buku (Januari 2020)

Tulisan ini juga diterbitkan di blog saya yang lain di heksaviolet.wordpress.com .  Tahun 2019 lalu aku banyak membeli buku online yang second hand di toko online Prelo dan Shopee. Dari beberapa buku yang kubeli tersebut, Januari 2020 ini aku menghabiskan membaca dua buku, yaitu buku ’99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliader Vs Orang Biasa’ karya Monica Anggen dan Erlita Pratiwi serta ‘Surat Dahlan’ karya Khrisna Pabichara. Kali ini aku akan mengulas kedua buku tersebut. Buku 99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliader Vs Orang Biasa; Aku beri rating 5/5 untuk buku ini, alasannya karena kata-kata yang mengalir dalam buku ini tidak klise dan benar-benar to the point. Tampilan bukunya juga menarik dengan judul tiap bab ditandai dengan tanda # dan langsung menyebutkan perbedaan Miliader dan Orang Biasa. Penjelasan yang diberikan pada tiap bab juga tidak terlalu panjang, tetapi sangat tepat menghujam ke inti permasalahan. Pada tiap bab juga diberi awal berupa pepatah atau k

Pengalaman Ujian IELTS di IDP Medan

Hari Sabtu, 18 Januari 2020 lalu aku melangsungkan ujian IELTS di IDP Medan dan hasilnya sudah keluar (alhamdulillah cukup baik untuk mendaftar kuliah di Luar Negeri: aku mendapat overall 7.0). Jadi, kali ini aku akan menuliskan pengalamanku melangsungkan ujian IELTS di IDP Medan. Pada awalnya aku bingung akan melangsungkan ujian di British Council atau IDP, dari beberapa cerita yang kudengar, ada yang bilang salah satu dari kedua tempat tersebut kurang bagus, namun aku lupa yang mana. Jadi, aku pilih IDP saja karena aku pernah datang ke lokasinya yang berada di sebelah Gedung Cambridge Medan. Aku pun mendaftar secara online dengan mengetikkan kata kunci 'IELTS Test Schedule in Medan' sehingga muncul beberapa laman website dan aku pun memilih IDP di laman ini: IDP Medan . Langsung deh, aku klik kolom 'book the test' untuk tanggal 18 Januari 2020 yang tipe academic test (tes yang bisa dipakai untuk syarat kuliah).  Jadi yang mesti dipersiapkan adalah data

Buku-Buku Favorit Saya Sepanjang Masa

Sedari kecil aku sangat suka membaca buku, entah kenapa, aku pun tak tahu. Kelas empat SD aku berulang kali membaca buku IPA, bukan untuk belajar, hanya sebagai kesenangan saja (tetapi, aku tak pernah khatam buku IPS tak tahu mengapa). Kesenanganku ketika datang ke rumah nenekku adalah membongkar rak buku pamanku yang isinya tidak banyak (kebanyakan buku paduan bertani), tetapi ternyata mengandung harta karun yang sangat berharga: satu buku novel seri lima sekawan karya Enid Blyton berjudul Rahasia Logam Ajaib yang sampul beserta beberapa halaman depannya sudah robek. Sejak itu aku menjadi terobsesi menjadi penulis buku cerita yang tidak pernah kesampaian (sampai saat ini), hidup memang tak dapat diduga-duga. Bacaan favoritku ketika SD adalah majalah BOBO, majalah ANANDA, buku karangan Enid Blyton, buku paket Bahasa Indonesia, berbagai buku cerita rakyat dan berbagai buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang ada tulisan: Tidak Untuk Diperjualbelikan

Lima Channel Youtube Worth to Watch

Aku sudah lama menghentikan menonton televisi (televisi kami rusak dan kami tak berniat untuk memperbaikinya), hingga ketika mahasiswa bercanda dengan menggunakan kalimat dan guyonan dari iklan di televisi, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, dan gagal-lah mereka dalam bercanda.  Sekarang, aku lebih suka menonton channel Youtube karena aku dapat memilih apa yang ingin kutonton. Akhir-akhir ini, aku sering mendapati channel-channel bagus yang akhirnya ku- subscribe , kebanyakan channel tentang pengembangan diri. Berikut ini adalah daftar channel Youtube yang ku- subscribe dan menurutku memiliki dampak positif setelah menontonnya. PaigeY .  Aku tak ingat lagi bagaimana caranya aku bisa sampai menemukan channel ini, yang jelas aku sangat suka menontonnya. Video pertamanya yang kutonton adalah: DAY IN THE LIFE: 2ND YEAR PHYSICS STUDENT AT CAMBRIDGE UNIVERSITY . Jadi Channel ini adalah vlog dari seorang mahasiswa fisika Cambridge University, dan di dalam vlog-nya dia ber

Mengaji bareng ustadz: Masalah Hati

Setelah sekian lama, akhirnya aku mendapatkan taufiq untuk meng-edit catatan ceramah ini, meskipun awalnya aku ingin menambahkannya dari sumber lain, tetapi setelah aku membaca isi catatan ini sepertinya cukup baik untuk di- publish dengan hanya sedikit peng- edit -an. Dan kali ini yang kucatat adalah lebih kepada masalah hati. Setiap manusia sebenarnya memiliki potensi fujuraha (merusak) dan takwaha (positif). Oleh sebab itu sungguh beruntung orang-orang yang membersihkan jiwanya.  Kita perlu berhati-hati dengan hati kita sendiri. Dan sebenarnya persoalan bangsa kembali kepada persoalan hati.  Namun ternyata, persoalan yang paling sulit adalah kembali kepada hati. Dalam hal ini ada tiga pembagian hati yang harus kita hindari:  A. Hati yang tertutup : orang yang demikian, suka menyusahkan orang lain (semoga kita jauh dari hati yang seperti ini). B. Hati yang penuh dengan karat karena pemiliknya suka membuat dosa dan maksiat (semoga kita juga jauh dari hati yang seperti ini)

Manajemen Waktu atau Manajemen Diri?

Sebenarnya 24 jam adalah waktu yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas kita sebagai manusia, baik untuk beribadah, bekerja, maupun beristirahat. Namun, kebanyakan kita selalu tidak dapat memanajemen waktu tersebut (atau memanajemen diri?) hingga 'deadline' pekerjaan terasa sangat membebani diri kita dan waktu untuk bekerja bahkan menyita diri kita hingga kita tidak memiliki waktu bersama keluarga. Lalu, sebenarnya bagaimana cara agar kita dapat menyeimbangkan hidup kita selama 24 jam? Ada banyak teori yang berkenaan dengan ini, dan kali ini saya akan berbagi tentang cara memanajemen waktu (atau diri?) berdasarkan Stephen R.Covey yang saya ambil dari buku beliau yang sangat terkenal, "The 7 Habits of Highly Effective People". Nah, dalam buku ini dijelaskan bahwa salah satu kebiasaan orang yang efektif, yaitu melakukan hal yang utama dahulu dalam hidup ( put first thing first ). Yang dimaksud hal utama disini adalah tergantung individual masing-masi

Respon Orang Taiwan Terhadap Makanan Indonesia

Beberapa pekan lalu, aku melihat salah seorang temanku mem-posting poster bazar makanan Indonesia di National Chung Hsing Taiwan, aku pun teringat akan pengalaman kami membuka bazar serupa di Tahun 2015.  Pada saat itu, seperti biasa Universitas kami akan mengadakan suatu acara khusus untuk mahasiswa internasional yang ingin memperkenalkan makanannya atau kebudayaannya. Nah, saat tersebut kami manfaatkan sebagai momen untuk memperkenalkan makanan Indonesia. Temanku (Tri) pun menganjurkan agar aku menjadi ketua panitia dengan maksud agar aku belajar menjadi pemimpin. Jadi, walaupun golongan darahku O, tetap saja aku tidak cakap memimpin dengan tegas (aku terkadang tidak tegaan dan sering cuek). Tetapi, baiklah aku terima saja. Awalnya aku tidak membagi tugas karena aku merasa kasihan semua anggota pada sibuk kuliah (Hahaha), tetapi Tri mengatakan agar bagi tugas saja saat kami rapat, jika tidak tentu saja aku akan pusing sendiri (Hahaha, tu kan beneran aku nggak beres memimpi