Skip to main content

Posts

Belajar Kebijaksanaan dari Para Guru

Silaturahim memang banyak memberikan rezeki, beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan yang sangat baik sekali untuk dapat banyak belajar dari orang-orang sukses. Pada saat itu, saya yang merupakan salah satu tim pengajar di The English House (TEH) Medan dan Mutiara Talenta Publisher (MTP) melakukan kunjungan ke Universitas Harapan (UNHAR) Medan dalam rangka penawaran kerjasama. Saat itu, Bu Meutia Verayanti dan Pak Saharman Gea selaku pemilik kedua perusahaan tersebut ikut bersama kami (Saya, Yasir, dan Veros) untuk mengajari kami bagaimana caranya bernegosiasi dalam menawarkan suatu program kerja. Kami sangat bersyukur karena akan bertemu dengan rektor UNHAR langsung yang ternyata dahulunya pernah satu organisasi dengan Pak Gea di HMI. Sehingga penawaran kerjasama pun berlangsung dengan kekeluargaan.  Kunjungan ke UNHAR bersama TEH dan MTP Awalnya saya mengira bahwa penawaran kerjasama ini hanya berlangsung sekitar satu jam saja. Ternyata perbincangannya memang benar-

Perkedel Tahu Dadakan

Berhubung sekarang Tahu Bulat sedang populer, aku pun berkeinginan untuk membuat perkedel tahu yang dahulu pernah kucoba dan rasanya enak. Perkedel Tahu Bahan-bahannya: Tahu 3 potong besar Telur 2 butir Tepung Terigu secukupnya Daun sop dan daun bawang Bawang putih 5 siung besar Bawang merah 3 siung besar Merica secukupnya Garam secukupnya Bahan, tambah garam juga ya dan telur Cara membuatnya: 1. Cacah halus bawang putih dan bawang merah, juga daun sop dan dau bawang, sisihkan. 2. Haluskan tahu putih, campur dengan tepung terigu, garam dan merica. 3. Masukkan bawang putih dan campur hingga merata. 4. Tambahkan bawang merah, daun sop dan daun bawang. 5. Kocok telur dan campurkan ke adonan. 6. Digoreng hingga coklat keemasan. Adonan setelah dicampur Satu hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah penggunaan bawang putihnya harus banyak agar rasa dan aroma perkedel lebih gurih. Selain itu, bawang putih memang bagus untuk kesehatan. Kriuk di luar, lembut

Facial Sederhana di Rumah

Allah itu indah, dan Allah suka keindahan. Sebuah motivasi yang kuat untuk dapat mensyukuri pemberian Allah dengan merawatnya. Begitu juga dengan wajah, aku yang sering tidak telaten untuk merawat wajah layaknya wanita-wanita lain sekarang berusaha untuk menjadi lebih rajin, terutama karena adanya jerawat dan komedo di wajah. Berhubung, aku adalah orang yang waktu paruh memorinya kecil, jadi aku menulis di blog ini sebagai catatan.  Baiklah, berbekal membaca artikel tentang facial dari beberapa website, akhirnya aku melakukan facial dengan langkah sebagai berikut: 1. Bersihkan wajah dengan face cleanser (disini aku pakai produk Envygreen Facial Cleanser with Papaya Extract), selepasnya aku bersihkan dengan kapas basah. Dari salah satu blog, aku membaca bahwa fungsi dari face cleanser ini adalah sebagai pengangkat kotoran/debu yang menempel di wajah, juga mencegah bintik-bintik noda. 2. Cuci wajah dengan facial foam, aku pakai produk Envygreen Acne Care Facial Foam. Jadi, set

Belajar Mempublikasi Paper Bersama Dosen Saya (NCHU Taiwan dan USU Indonesia)

Saya masih teringat bahwa ketika lulus dari S1 saya pernah meminjam buku tentang bagaimana mempublikasi jurnal di Perpustakaan Daerah Medan. Bahkan, saya bukan saja hanya membacanya, tetapi juga mencatat dan membuat ringkasan tentang cara-cara menerbitkan jurnal yang diberikan di buku tersebut. Saat itu memang publikasi kertas ( paper ) tidaklah sepopuler sekarang. Saya memang berniat untuk mempublikasi paper , apapun itu, tetapi memang saat itu saya melihatnya sebagai hal yang cukup jauh untuk saya capai. Apalagi saya baca dari buku tersebut, sepertinya publikasi paper itu tidak gampang. Tetapi, Allah Maha Mendengar, bahkan suara sekecil apapun di dalam hati. Allah memberikan saya kesempatan untuk belajar sekaligus mempublikasi hasil penelitian saya di Taiwan.  Supervisor saya di Taiwan bernama Prof. Ming-Way Lee, beliau adalah ahli dalam bidang optoelektronik dan sekarang beliau fokus pada bidang Quantum-Dots Sensitized Solar Cells (QDSSCs). Beliau adalah seseorang yang sangat

The Trip: Jelajah Pulau Samosir (Merasakan Kehangatan Kota Siantar)

Perjalananku dan Hong Phan di Pulau Samosir telah usai, kami harus segera beranjak menuju Parapat. Nyatanya kapal yang menuju Dermaga Tiga Raja cukup lama datang hingga aku pun sukses memfotokan temanku, penumpang lain, dan juga berbagai pemandangan di sekitar dermaga Tuk-Tuk kala sore hari. Hingga tak berapa lama, kapal pun datang.  Nelayan dan Danau Toba Satu hal yang menggelitik hatiku adalah pertanyaan retorik dari Hong Phan, "Siti, haruskah kita benar-benar memegang tangan kondektur kapal? Dia seperti ayahku saja yang menggenggam tanganku menuju pelaminan." Aku hanya bisa tersenyum, jujur saja aku tak pernah mengira bahwa Hong Phan juga akan merasa keberatan akan hal tersebut karena dia adalah seorang yang mengaku belum beragama. Ternyata, walaupun demikian dia memiliki etika yang sangat baik. Bagiku sendiri, tentu saja aku juga keberatan akan hal tersebut, namun tangga yang harus dilalui sangat curam hingga kami pun terpaksa memegang tangan kondektur kapal jika

Pengalaman Saya Sebagai Seorang Muslim di Taiwan (Shalat)

Satu hal yang selalu ditanyakan kepada saya sepulang dari Taiwan adalah: "Di Taiwan makannya gimana?", "susah ya cari makanan halal di sana?", atau "di Taiwan ada mesjid?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut menyiratkan hal-hal pokok bagi seorang muslim, terutama ketika tinggal di negara yang muslim menjadi minoritas.  Makan adalah salah satu aktivitas pokok untuk mendapatkan energi bagi tubuh, dan sebagai seorang muslim memang tidak semua jenis makanan dapat kita makan. Oleh karena itu, masalah halal-tidaknya makanan menjadi satu bagian penting apalagi ketika berada di negara yang mayoritasnya bukan beragama Islam. Selain itu, muslim juga diwajibkan untuk shalat lima waktu dalam sehari, jadi sebagai muslim kita juga harus memikirkan bagaimana mengatur waktu dan aktifitas sehingga dapat tetap mempertahankan ibadah di negara yang tidak memperdengarkan azan dan tidak menyediakan banyak mushala. Hal lain, bagaimana pula cara kita istiqamah dengan prinsip hid

Ruang Inspirasi: Rumah Pintar Anak Soleh (RPAS) Al-Ikram

Masalah rendahnya literasi, kenakalan remaja, dan peredaran narkoba di Kota Medan merupakan hal yang harus segera ditanggulangi mengingat pentingnya peran generasi muda sebagai penerus bangsa Indonesia kedepannya. Namun, jika kita hanya mengharapkan pemecahan masalah dari pemerintah, maka dapat dipastikan bahwa kita akan sangat tidak sabar, bahkan cenderung 'gerah' dalam menunggunya. Saya ingat Pak Ferry selaku Ketua Umum MASIKA ICMI Pusat dari pernah berkata, "Jadilah pelaku sejarah, bukan penonton sejarah. Seorang dikatakan cendekiawan bukan karena banyaknya gelar pendidikan yang diperolehnya, tetapi dari konstribusi yang telah diberikannya kepada masyarakat." pada pelantikan MASIKA ICMI Orwil Sumut. Dan sebagai seorang pemuda Indonesia saya merasa lebih terinspirasi lagi untuk mengambil bagian dalam berkontribusi untuk masyarakat, tetapi bagaimana ya cara yang efektif? RPAS Al-Ikram Tanjung Gusta Medan Saya pernah dengan bahwa bergabung dengan suatu komunit