Skip to main content

The Trip: Taiwan Earthquake Museum, Guangfu New Village, dan Asia University

Taichung, 9 September 2022

Hari ini hari libur: libur festival bulan, kami pun merencanakan perjalanan ke Taiwan Earthquake Museum yang jaraknya tidak jauh dari kampus kami, National Chung Hsing University. Aku pergi bersama dua teman setanah air, dan kami bertiga memakai kostum yang sama : baju putih dan bawahan biru, tanpa janjian. Jadilah kami mahasiswa field trip ahahaha.

Dari kampus kami, cukup naik bus nomor 50 dan berhenti di perhentian terakhir: 921 Earthquake Museum (ongkos gratis). Setelah turun bus, kami diarahkan satpam untuk menuju pintu masuk ke dalam museum. Kami harus melalui parkiran mobil, dan menaiki tangga juga melewati suatu jembatan dan sampailah kami ke tempat pembelian tiket, tiket kami didiskon karena harga mahasiswa sehingga 3 orang untuk 80 NTD. Kami pun mulai pembelajaran tentang gempa.

Jadi, museum ini adalah museum yang dibangun dilokasi yang terdampak Gempa Ji Ji di Distrik Wufeng yang terjadi pukul 1:47 pagi pada September 21, 1999 berskala 7.3 Skala Ritcher. Di dalam museum ini kita bisa melihat bangunan sekolah yang runtuh, patahan patahan, dan peninggian tepian sungai akibat gempa tersebut. Museum ini memang dibangun sebagai bahan pengajaran yang berharga untuk ilmu pengetahuan alam. Dan di tiap patahan atau runtuhan itu ada penjelasannya, juga ada bapak-bapak yang ngejelasin, cuma ya itu Bahasa Mandarin, hehehe. Keren kan museumnya? untuk info lebih lengkap tentang museum ini, bisa baca disini dan disini ya. 

Di bagian pertama yang kami masuk, ada banyak info tentang gempa, dan berbagai pembelajaran tentang gempa. Dan ternyata pada saat terjadi Tsunami di Aceh, Taiwan juga mengalami gempa. Selanjutnya kami menuju ke bagian yang disebut Chelungpu Fault Gallery. Pada bagian ini,  kami banyak mencoba berbagai alat peraga pembelajaran tentang gempa, sangat cocok sekali untuk anak-anak.

Bagian awal museum tersaji galeri dokumentasi gempa yang terjadi di daerah ini

Museum ini menyajikan pembelajaran tentang gempa yang didesain menarik, terutama untuk anak-anak

Ini adalah contoh bangunan yang terkena gempa dan masih dipertahankan untuk pembelajaran

Ini juga salah satu dampak gempa Ji Ji di dearah ini, pada bagian ini ada bapak petugas yang menjelaskan tentang hal ini, namun dalam Bahasa Mandari, ahahahah

Di museum ini juga tersedia contoh penguatan tiang dalam mengantisipasi gempa, sungguh keren, bagian ini disebut sebagai Earthquake Engineering Hall. Kami juga merasakan pengalaman gempa di teater khusus simulasi gempa yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagaimana mengantisipasi gempa di dalam rumah di bagian Image Gallery.

Contoh pembelajaran penguatan tiang di museum ini

Nah, saat keluar dari teater gempa, kami menemukan stasiun stempel, dan akhirnya kami menjadi berburu stempel untuk 5 ruangan: Chelungpu Fault Gallery, Earthquake Engineering Hall, Reconstruction Records Hall, Image Gallery, dan Disaster Prevention Hall, ahahaha.

Setelah merasa lapar, kami keluar untuk berjalan ke arah pasar berharap menemukan kedai makanan, dan ternyata kami menemukan tempat wisata juga: Guangfu New Village. Jadi, lokasi ini adalah kompleks perumahan tua yang dibangun setelah perang dunia kedua yang pembangunannya disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat, dan sekarang menjadi lokasi favorit untuk fotografi pernikahan dan pembuatan film (info lengkapnya bisa klik disini). Nah, sebenarnya rumah-rumah di kompleks ini sudah menjadi kafe atau toko-toko, namun kami tidak melihat satu per satu karena kami khawatir tidak bisa membeli, ahahahaha. 

Di bagian pagar kompleks itu ada seni-seni seperti ini, cocok banget buat yang suka seni

Salah satu bagian depan kafe (atau toko) di Guangfu New Village

Tong sampah-nya aja berseni banget, keren sih

Nah ini tu penanda kalau lokasi ini tuh pernah jadi lokasi syuting film

Jadi, di Taiwan itu ada banyak sekali kumpulan kafe atau toko-toko yang didesain seperti kompleks dengan mengusung tema tertentu, seperti Hinoki Village di Chiayi, Fantasy Story di Taichung, dan masih banyak lagi. Biasanya tempat-tempat tersebut merupakan gedung-gedung tua atau bekas asrama yang memiliki nilai sejarah tertentu. Semoga ntar di Medan, kita bisa buat hal seperti ini ya, hehehehe. Selain bermanfaat buat UMKM, juga menjadi pilihan wisata buat masyarakat sekitar dan masyarakat internasional. 

Kembali ke cerita kami: kami tidak menemukan sesuatu yang bisa dimakan (dengan harga murah) di daerah tadi, jadinya kami berjalan lagi menuju destinasi berikutnya : Asia University, juga berharap di tengah jalan ada menemukan kedai makan. Dan, untungnya beneran ada kedai makan yaitu kedai makan menjual pancake dengan kerang, kami pun memesan pancake tersebut, ubi kuning goreng, dan rice cake. Pancake dan rice cake nya beneran belum pernah aku temui di mana pun di Taiwan, jadi berasa senang mendapatkan makanan varian baru. BTW, pas di kedai pancake itu kami bertemu seorang bapak yang dulunya orang Indonesia tapi sudah empat puluh tahun tinggal di Taiwan, bapak itu sampai udah lupa Bahasa Indonesia, hehehe. 

Di Asia University kami berkeliling memfoto beberapa bangunan yang Indah di Asia University, di sini juga kami singgah untuk shalat di Mushalla nya. Asia University memiliki bangunan-bangunan yang indah bergaya Eropa dan hampir di setiap gedungnya ada patung artistik (kalau mau baca lebih lanjut tentang universitas ini, bisa klik disini ya). Sebenarnya di universitas ini juga ada Museum untuk Fine Art, namun kami tidak memasuki museum tersebut karena kami tidak ingin bayar tiket masuk dan juga dapat dipastikan bahwa kami tidak mengerti tentang Fine Art, ahahahaha.  

Salah satu bangunan indah di Asia University

Patung ini tu menggambarkan pendiri Asia University dan anaknya, sedangkan tulisan di tiga buku itu menunjukkan motto dari Asia University

Di bagian depan gedung fakultas ada patung seni, contohnya patung ini berjudul "Diana"  

Asia University amphitheatre

Bagian dalam Amphitheatre

Bagian Depan Museum Fine Art di Asia University

Demikianlah perjalanan kami seharian yang memuaskan dengan banyak mendapatkan pelajaran tentang bagaimana Negara Taiwan ini benar-benar memanfaatkan lahan yang ada untuk perkembangan ekonomi dengan mengedepankan kreativitas yang tidak main-main. 


Comments