Skip to main content

Kenapa Saya Berkuliah di Taiwan?

Seringkali orang salah mengira nama negara tempatku melanjutkan pendidikan, ada yang berkata, "Kemaren kuliah di Thailand ya?" atau "Di mana kemaren kuliahnya? Thailand ya?" atau "Tari, kemaren kuliah di Jepang ya?", juga ada yang bilang, "Wah, enak ya bisa kuliah di Korea," dan dengan berulangkali aku juga harus berkata, "Bukan-bukan, bukan di negara itu tapi di Taiwan." 

Aku bisa mengerti hal tersebut karena di Medan sendiri, kemaren-kemaren masih sedikit yang melanjutkan kuliah di Taiwan. Kebanyakan orang yang ingin berkuliah di sekitar Asia biasanya memilih Malaysia, Singapura (Dua negara maju ini sangat dekat dengan Indonesia), Thailand (Terutama di bidang kesehatan, beberapa orang bagian kesehatan yang kukenal banyak menyebut negara ini) dan negara-negara Asia Timur lain seperti Jepang dan Korea (mereka sangat terkenal dalam bidang teknologi berkat produk-produknya). 

Nah, sekarang, berkat kerja keras seniorku di Fisika USU, Dr. Mula Sigiro, Ph.D (Bang Mula), ada banyak sekali pelajar-pelajar Sumatera Utara yang melanjutkan kuliahnya di Taiwan, termasuk aku. 

Angkatan 2014 PPSU NCHU Taiwan
Lalu, bagaimana denganku? Mengapa aku memilih Taiwan?

Alasan yang pertama:  Pendaftarannya lebih gampang dan tersedia beasiswa dari universitas (uang kuliah dan uang bulanan), jadi kita bisa saja tidak perlu mencari beasiswa dari luar seperti LPDP yang tentunya tingkat kesulitannya lebih tinggi. Saat aku mendaftar untuk kuliah lanjut, aku berada dalam posisi sedang bekerja full-time sehingga aku tidak mempunyai banyak kesempatan untuk fokus mengejar suatu beasiswa bergengsi setingkat LPDP, walaupun demikian tekadku untuk melanjutkan kuliah dengan beasiswa sangat besar sehingga kesempatan ini menjadi salah satu jalan terbaik bagiku saat itu. Selain itu, tes bahasanya juga dapat berupa ITP TOEFL yang tergolong lebih murah dibanding tes IELTS atau IBT TOEFL. Hal ini tentu saja mempermudahku dalam mendaftar, mengingat waktu luangku untuk benar-benar fokus mempelajari bahasa Inggris sangat sempit.

Perlu diketahui bahwa hampir semua universitas di Taiwan menyediakan beasiswa bagi mahasiswa internasional yang  ingin berkuliah di sana (terutama untuk S2 dan S3), tetapi besaran beasiswanya bervariasi, ada yang full scholarship plus uang bulanan, ada pula yang hanya gratis uang kuliah tanpa uang bulanan, dan ada juga yang harus membayar separuh uang kuliah. Taiwan sendiri sedang gencar-gencarnya mempromosikan pendidikan mereka ke seluruh dunia untuk mendapatkan lebih banyak mahasiswa internasional, bahkan mereka juga sudah mempersiapkan budget khusus untuk hal tersebut (sumber: SINEWS). Untuk yang tertarik mendapatkan beasiswa Taiwan selain dari universitas, boleh buka: ESIT dan STUDIDITAIWAN

Alasan kedua: Aku tertarik mendengar banyaknya jumlah penduduk Taiwan yang melanjutkan pendidikan di tingkat S2 dan S3 yang menunjukkan tingkat pendidikan di Taiwan yang sudah tinggi (lebih dari 1,3 juta dari 23,4 juta penduduk Taiwan adalah lulusan perguruan tinggi, sumber:WENR). Taiwan sendiri memiliki banyak universitas, berdasarkan tahun 2014, ada 159 universitas di negara tersebut. Universitas yang terbaik adalah National Taiwan University (NTU) (Rangking 68 berdasarkan QS World University Ranking 2016/17).

Rekor Taiwan dalam Publikasi di bidang teknik (EI), considerable kan? (sumber:Studiintaiwan)
Dan berdasarkan pengalamanku berkuliah di National Chung Hsing University (NCHU) (masih 10 besar universitas terbaik di Taiwan), kualitas pendidikannya juga dapat dikatakan bagus. Aku sendiri telah berhasil menerbitkan jurnal di area Q1 berkat bantuan profesorku di Taiwan, Prof. Ming-Way Lee (beliau juga memperbolehkanku menggunakan nama universitas di Indonesia sebagai afiliasiku), jadi kita tidak hanya berkuliah untuk mendapatkan ilmu dan gelar, juga mendapatkan luaran lain yang sangat membantu dalam pengembangan karir kedepannya. 

Satu hal lain yang juga kupelajari dari Taiwan adalah adanya sinergi yang baik antara para akademisi dengan masyarakat, atau dengan kata lain apa yang diteliti oleh para dosen dan mahasiswa ternyata dapat langsung dinikmati hasilnya oleh masyarakat, misalnya saat itu aku pernah mengunjungi pabrik kayu yang juga merupakan bagian dari National Taiwan University sehingga teknologi di pabrik kayu tersebut merupakan hasil penelitian berkesinambungan dari para akademisi di NTU. Sebenarnya hal ini juga diterapkan di Indonesia melalui Tridharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu Pengabdian Masyarakat. Sayangnya, sekarang aku masih merasa belum optimal di kotaku (pendapatku saja ya, semoga salah). Tentu saja hal ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan di Taiwan. Untuk lebih jelasnya mengenai pendidikan di Taiwan, kamu bisa mengunjungi situs: StudyinTaiwan.

Tingginya tingkat pendidikan di Taiwan juga dibuktikan negara ini dengan industri semikonduktornya yang berada di posisi tiga besar dunia (TSM (3) dengan Intel (1) dan Samsung (2), sumber: Investopedia). Hal ini tentu saja menguntungkanku mengingat jurusan yang kujalani adalah fisika. Dan benar saja, di Taiwan aku memang belajar tentang semikonduktor, terutama dalam sel surya. Berikut juga kuberikan tabel dari situs studyintaiwan yang menunjukkan bahwa hasil pendidikan di Taiwan yang tidak kalah terlalu jauh dari Finlandia yang terkenal dengan sistem pendidikannya.
Rekor Taiwan di PISA 2009, tidak kalah terlalu jauh dengan Finlandia, considerable juga kan(sumber:Studiintaiwan)
Alasan Ketiga: Adanya seniorku yang sedang berada di Taiwan saat itu. Ini adalah alasan yang sangat penting bagiku sebagai muslimah yang akan pergi ke negeri orang, mengingat aku tidak mempunyai mahram untuk berpergian (juga alasan agar orang tua tidak cemas). Dan alhamdulillah, Bang Mula benar-benar membimbing para pelajar dari Sumatera Utara, mulai dari pendaftaran hingga benar-benar menginjakkan kaki di Taiwan. Saat itu, aku dipertemukan dengan pelajar-pelajar lain yang juga akan belajar di NCHU melalui suatu grup chatting di FB, kami pun bersepakat untuk sampai di Taiwan bersamaan, bahkan di bandara juga sudah ada yang menjemput. Jadi, aku benar-benar tidak sendirian saat itu. Banyak yang membantu, Alhamdulillah.

Alasan-alasan ini benar-benar kutulis dengan hati jadi mungkin di sana-sini masih banyak opini yang kulontarkan, tetapi aku juga sudah mencoba sebaik mungkin mempergunakan sumber yang relevan untuk setiap data agar bisa memotivasi.

Nah, yang berminat banget untuk lanjut kuliah di Taiwan, bisa melihat websitenya Bang Mula: https://mulasigiro.wordpress.com, FB: https://facebook.com/mula.sigiro dan menyambangi beliau yang sedang membuka konsultasi untuk pelajar Sumatera Utara yang ingin melanjutkan kuliah ke Taiwan (gratis).

Bagi yang ingin bertanya-tanya tentang NCHU atau Taiwan, boleh juga komentar di blog ini. Semoga bisa membantu, :).








Comments

Post a Comment