Skip to main content

Gratitude Chain: Mengunjungi Flea Market (Spring 2023) Taichung dan Baca Buku "Kambing Jantan"

Taichung, 6 Maret 2023 

Waktuku sudah tak banyak: 1,5 tahun lagi dan aku belum ada publikasi paper satu pun. Awalnya, kami sudah submit thesis anak master tahun 2022 yang datanya kuperbaharui, nyatanya material tersebut sepertinya kurang menarik minat para editor sehingga kami memutuskan untuk fokus kepada hasil eksperimen yang sedang kukerjakan. Hal ini menyebabkanku terburu-buru untuk menyelesaikan eksperimenku agar dapat segera publikasi. Niatku adalah Maret 2023 ini aku dapat submit satu paper hasil eksperimen tersebut. Semoga tercapai, aamiin.

Nah, karena terburu-buru jadilah aku seperti maraton eksperimen dan analisis data yang bejibun, plus aku masih harus masuk kelas seminar yang mewajibkanku bertanya, selain itu juga aku juga salah satu anggota yang menangani jurnal di jurusan Fisika USU. Penumpukan pikiran ini menyebabkan aku menjadi kecapekan, ahahaha. Sampai pada suatu hari, aku menyadari bahwa aku butuh hiburan sejenak. 

Salah satu temanku, Mandy, yang kukenal dari kegiatan "Buku Berjalan" tahun 2016 silam, men-share informasi adanya Flea Market di Morrison Academy Taichung, salah satu sekolah internasional di Taichung. Ingatanku langsung mengarah pada tahun 2014 dan 2015, dimana aku selalu pergi ke Flea Market tersebut (infonya kami dapat dari temannya temanku). Tanpa berpikir panjang, aku pun langsung mengirim pesan kepada Mandy, menyatakan bahwa aku akan pergi kesana juga dan mungkin kami dapat bertemu di sana.

Info tersebut aku share ke teman Indonesia sejurusan yang juga suka membaca buku, dan beberapa teman Indonesia lainnya yang mungkin berminat. Aku benar-benar menantikan hari tersebut, aku sangat senang pergi ke Flea Market, apalagi setelah banyak menonton video Youtube orang-orang yang pergi ke Flea Market. 

Jadi, Flea Market di Morrison Academy ini dibuka sebagai wadah penjualan barang-barang bekas layak pakai, seperti baju, buku, tas, mainan anak, barang-barang elektronik, juga benda-benda seni, dan makanan. Hal yang paling aku sukai adalah berburu buku-buku berbahasa Inggris yang harganya cuma 10 NTD alias 5000 Rupiah. Dulu, aku pernah mendapatkan buku 7 Habits of Highly Effective People kaya Stephen R. Covey yang terkenal itu dengan hanya 5000 rupiah, gimana gag girang, kan?

Singkat cerita, Hari Sabtu pun tiba, dari kampus NCHU tercinta, kami naik bus ke arah Taichung Station, lalu kami menyambung bus no 8 yang langsung berhenti di depan sekolah Morrison Academy. Karena si Mandy susah dihubungi (koneksi internetnya rusak), akhirnya aku dan anak Indonesia lainnya masuk dulu ke bagian utama Flea Market, dan orang ngantri dong untuk masuk saking banyaknya orang yang masuk dan berburu barang. Dan begitu masuk, aku langsung aja ke arah buku-buku yang harganya masih 10 NTD, dan menemukan beberapa buku yang menarik. Aku juga membelikan satu buku yang masih seperti baru untuk Kak Herta yang kebetulan tidak bisa ikut. Teman Indonesia sejurusan aku menemukan buku Fisika populer dong: The Brief History of Time dan dia senang banget.

Namun, memang buku-buku yang ada sekarang lebih banyak didominasi buku-buku rohani agama Kristen dan buku-buku cerita sehingga aku tidak banyak membeli buku di bagian ini. Aku pun beralih ke tempat lain dan menemukan figura (frame) yang sepertinya cocok untuk figura kartu pos estetik yang aku beli pada saat Chinese New Year. Tak lama kemudian temanku datang dan kami pun memutuskan untuk melihat-lihat lapak yang ada di bagian luar. 

Dua frame bagus ini aku beli di flea market, cuma seharga 10.000-15.000 rupiah!

Mandy dan aku

Ini buku buat Kak Herta, beneran masih kayak baru, dan harganya cuma 5000 rupiah!

Sisi buku tersebut disengaja dibuat estetis, yang disebut sebagai deckle edged book

Pemilik buku sebelumnya menuliskan sesuatu di bagian depan buku

Buku ini pernah aku lihat di salah satu konten Pinterest sebagai buku yang juga wajib kita baca
(20 NTD = 10.000 Rupiah)

Buku ini juga sering muncul di rekomendasi buku pengembangan diri
(10 NTD = 5.000 Rupiah)

Buku ini belum pernah aku dengar sih judulnya, tapi kayaknya menarik
(10 NTD = 5.000 Rupiah)

Ini kayak notebook yang baru gitu
(10 NTD = 5.000 Rupiah)

Isian di dalam notebook

Dari dulu kepingin banget punya lukisan, ahahahah
(100 NTD = 50.000 rupiah)

Nah, satu hal yang menjadi pelajaran adalah jika memang menginginkan sesuatu, jangan ragu untuk melakukan usaha untuk mencapainya sesegera mungkin dan jangan ragu. Jadi, aku mengunjungi satu lapak yang ada rak bukunya, dan aku melihat ada buku kumpulan puisi dan ilustrasi yang kayaknya keren banget. Tapi, aku masih ragu untuk mengambilnya karena aku pikir mbak-mbak yang disebelahku akan mengambilnya juga, eh tahunya ada adik kecil yang menyeruak maju dan menggenggam buku tersebut; dia juga melirikku. Lalu, aku bilang ke teman sejurusan kalau aku menginginkan buku tersebut, dia pun menemaniku untuk kembali ke lapak tersebut, kami berpura-pura melihat-lihat frame di sekitar lapak tersebut, beberapa kali aku arahkan pandangan ke buku yang masih digenggam adik tersebut, lalu temanku berkata untuk berpura-pura tidak menginginkan barang tersebut, mungkin saja adik itu hanya penasaran dan akhirnya menyerah untuk membelinya. 

Tapi...adik itu tetap membelinya,:(

Aku belum bisa move on dari buku tersebut (hingga sekarang?), dan berulang kali mengucapkan penyesalanku, temanku membesarkan hatiku bahwa itu berarti buku tersebut tidak berjodoh denganku dan aku harus segera move on (dah kayak putus cinta, ahahahah). Iya juga, jika buku memang jodohku pastinya aku tak akan ragu untuk mengambilnya sebelum adik kecil tersebut menyentuhnya.

Oh ya, di acara flea market ini juga ada lapak yang jualan makanan, dan ada juga makanan Indonesia, aku pun membeli siomay.

Salah satu teman Indonesia yang ikut ke flea market ini juga senang sekali mendapatkan buku berjudul "Talking to Strangers" by Malcolm Gladwell yang masih beneran kayak buku baru dan harganya cuma 50 NTD alias 25.000 rupiah!! Kami pun pulang dengan hati berbunga-bunga. 

Next, hiburan yang beneran aku syukuri adalah membaca buku Bang Raditya Dika yang berjudul Kambing Jantan selama melakukan eksperimen, lho kok bisa? Eksperimenku itu butuh meluangkan waktu menunggu reaksi kimia hingga aku biasanya memanfaatkan waktu menunggu (yang mesti hanya 2 menit) untuk membaca buku (daripada ngelamunin masa lalu (buku kumpulan puisi :( ), kan?) Ya ampun, itu buku lucu parah, beneran bikin mood dan bikin semangat buat nulis di blog. Meskipun aku memang salah satu penggemar Bang Radit dari karya-karyanya yang berjudul "Malam Minggu Miko", namun memang baru kali ini aku baca bukunya. Untungnya Perpustakaan Nasional Taiwan yang berlokasi di Taichung punya semua seri buku Bang Radit: you heal my broken heart, ahahahah. 

Ada satu hal yang benar-benar bagus yang aku kutip dari bukunya Bang Radit:

Ceritanya Bang Radit nanya ke bule asal Switzerland.

"Bang Radit (Zaman SMP) : Why do you like Indonesia so much in the first place? Isn't it much better back in Switzerland?"

Bule: Well, frankly, it does not matter where you do life, for me...the smell of mountain peak snow in Switzerland is as good as the smell of filthy streets with rats among the gutters in Jakarta. It does not even matter because you just enjoy where you are having your time now. Just make the most of it. Because it will be the same in other places on earth if you are enjoying your time. It does not even matter. "

Dialog ini bener-bener membuatku malu karena sudah sering tidak bersyukur, :(. Thank you Bang Radit udah buat dialog ini di buku yang keren. 

Comments