Skip to main content

The Le Hu Garden: Taman yang Menyimpan Sejuta Cerita

Salah satu sisi taman The Le Hu Garden

Sebenarnya, ceritaku di sini sudah berlangsung kira-kira setahun yang lalu, tepatnya pada saat lebaran 2017, jadi foto-foto ini kudapatkan setahun yang lalu, saat ini sepertinya ada lebih banyak pemandangan berbeda yang tersaji. Saat itu, aku dan beberapa temanku membicarakan tentang tempat wisata terbaru di Kota Medan dan sekitarnya. Hingga aku pun mendapat informasi tentang adanya taman untuk keluarga di daerah Deli Serdang, yaitu di daerah Patumbak. Aku pun mencarinya di internet, dan berbagi cerita dengan temanku yang lain. Nyatanya, Vika, salah satu temanku yang tinggal di daerah Marendal, menyatakan bahwa taman tersebut dekat sekali dengan rumahnya. Kami pun memutuskan untuk mengujungi taman tersebut selepas lebaran. 


Tiket masuknya saat itu 10K saja
Tiket masuk ke taman ini saat itu 10K rupiah saja (perjalananku kali ini disponsori oleh Vika). Begitu kami masuk, pemandangan hijau segera menyergap kami, dipadu dengan hijaunya pepohonan, riuhnya warna bunga kertas (bougenvile), dan tangga putih yang menghubungkan permukaan taman yang agak berbukit-bukit. Ada bangku taman yang terbuat dari kayu yang terletak indah di bagian luar kiri taman. Sebuah tangga putih menghubungkan bagian luar taman dengan bagian dalamnya, ditemani sebuah lampu jalan berdesain ala negeri dogeng, tangga tersebut menjadi terlihat indah, apalagi latar belakang hijaunya rumput dan pepohonan si pucuk merah menyemarakkan suasana. Kita tak perlu takut tersasar, petunjuk jalan berwarna merah akan dapat memandu kita dalam menelusuri taman ini. 
Tidak perlu takut tersasar, ada petunjuk jalan di sini

Bangku kayu akan menyambut kita di sisi kiri pintu masuk

pemandangan dari pintu masuk
Tak jauh dari pintu masuk, tersaji kolam ikan yang dihiasi dengan berbagai pohon dan tanaman. Kita juga dapat memberi makan ikan-ikan tersebut. Dan jika ingin menikmati pemandangan dari tengah kolam, sebuah pondok pun tersedia. 

Beberapa orang sedang melakukan aktivitas memberi makan ikan
Taman ini bentuknya berbukit-bukit, dan di setiap bukitnya akan ditanami tanaman yg berbeda-beda. Dari atas bukit-bukit tersebut, kita dapat melihat pemandangan keseluruhan taman.  Satu hal yang saat itu aku sayangkan: Variasi tanamannya yang belum begitu banyak (pada saat itu), kebanyakan adalah tanaman-tanaman umum yang dapat kita jumpai di jalanan kota Medan. Padahal, masih banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah ini,  Tapak Dara misalnya. Meskipun demikian, taman ini dapat dikatakan sudah cukup kreatif dalam mendesain suasananya, benar-benar suasana pedesaan dan Indonesia banget. 

Pemandangan restaurant dari atas bukit

Tangga dengan desain unik
Selain berjalan berkeliling menikmati pemandangan taman, kita juga dapat beristirahat di pondok-pondok yang disediakan di pinggir Danau Buatan, bahkan tersedia juga fasilitas mengarungi kolam dengan perahu. Satu hal lagi yang perlu dikritisi: Kurangnya kepedulian pengunjung terhadap kebersihan dan fasilitas taman. Di beberapa bangku terlihat coretan-coretan tak penting, juga sampah-sampah plastik. Sungguh Terlalu para pengunjung yang demikian. 

Kolam yang juga menyediakan fasilitas berperahu

Tempat favorit untuk berfoto karena bentuknya yang berupa hati

Pemandangan dari sisi kolam yang lain

Salah satu tempat favorit untuk berfoto
Sudut lain

Sebuah rumah yang sepertinya untuk restaurant atau galeri, dengan bentuk ke-Eropa-an
Selain taman, desain alam yang memikat, tempat ini juga memiliki rumah galeri, taman bermain anak, toilet yang bagus, mushala, serta restaurant. Jadi, secara keseluruhan, tempat ini cocok dijadikan salah satu objek wisata keluarga. Bahkan, setelah saya cek websitenya, taman ini juga menyediakan paket-paket seperti outbond, dan lain-lain.

Apakah saya bersedia kesana lagi? Iya, tentunya dengan membawa teman atau keluarga. 

Saya sangat senang dengan karya-karya seperti ini, taman ini menjadi bukti bahwa sebagai warga Sumatera Utara kita harus lebih giat lagi membangun daerah kita dengan lebih kreatif, jangan mau kalah dengan daerah lain yang sudah lebih punya tempat-tempat berkumpul keluarga yang unik dan kreatif (Bandung, misalnya). Salah satu cita-cita saya juga adalah membuat sebuah taman bunga yang unik di Sumatera Utara, walaupun mungkin masih butuh waktu yang lama untuk realisasinya.

Galeri yang tersedia

Taman bermain anak ada di bagian atas bukit

Toilet bersih tersedia

Mushala

Bagaimana dengan transportasi jika ingin kesana? 

Saranku memang dengan transportasi pribadi, karena belum ada transportasi umum yang masuk ke daerah ini, dan jika kita pergi dengan Go-Car, Grab,  atau Taxi ketika berangkat sih tidak masalah, tetapi ketika pulang yang mungkin agak mengkhawatirkan akan tidak adanya transportasi tersebut yang masuk ke daerah ini. 

Alamat:



Comments