Skip to main content

The Trip: Jelajah Medan (Taman Ahmad Yani)

Setelah penjelajahan yang dilakukan di Taman Beringin Medan, kali ini aku dan ibuku merasa penasaran dengan Taman Ahmad Yani, jadi langsung saja pada liburan kali ini kami menyempatkan diri untuk menyambanginya.
Monumen Ahmad Yani di Taman Ahmad Yani Medan

Taman Ahmad Yani yang terletak di Jalan Imam Bonjol (atau tepat di depan Kampus Harapan Medan) terkenal dengan Tugu Ahmad Yani. Tugu ini adalah sebuah patung setinggi 11 meter yang menggambarkan Jenderal Ahmad Yani yang menoleh ke arah kiri dan tangan yang menunjuk ke arah kanan.  Seperti yang kubaca di situs detiktravel, ternyata makna dari posisi patung tersebut adalah seruan kepada kaum garis keras (PKI pada saat itu)  untuk berpindah haluan ke kaum kanan.

Walau sekarang PKI sudah 'tidak ada' di Indonesia, tetapi bagiku pendirian tugu ini sebenarnya mempunyai fungsi lain, yaitu memberikan makna bahwa siapa saja yg berada di garis kiri (Orang-orang yang terkena pengaruh setan untuk melakukan kejahatan) untuk segera bertobat dan melakukan perbaikan: Menjadi kaum kanan (Kaum beragama yang mengadakan perbaikan). Apalagi tugu ini langsung terpampang sebaik kita memasuki taman dari gerbang di Jalan Slamet Riyadi.

Dari sudut pandang ini, kita dapat melihat makna monumen Ahmad Yani
Taman ini memiliki beberapa gerbang yang dapat dimasuki, tetapi pada saat aku datang, gerbang yang terbuka adalah gerbang di Jalan Slamet Riyadi, sebaik aku memasuki tempat gerbang, terlihat parkir kereta di sebelah kanan dan ada beberapa pedagang kaki lima dengan gerobaknya yang mangkal. Memang taman ini cukup luas dibanding dengan Taman Beringin.  Tempat duduk yang disediakan juga cukup banyak. Begitu kita memasuki taman, pemandangan indah yang disuguhkan adalah Monumen Jenderal Ahmad Yani, monumennya indah hingga beberapa pengunjung melakukan sesi berfoto di depannya.

Gerbang taman dari Jalan Slamet Riyadi

Pedagang kaki lima dengan gerobak makanannya bisa juga mangkal di taman ini


Kami pun terus berjalan menelusuri taman. Setelah kuperhatikan dengan seksama, taman ini sangat cocok untuk dijadikan tempat berolahraga karena pepohonan rindang yang meneduhkan, juga disediakan jalur khusus jogging. Beberapa fasilitas olahraga untuk umum pun tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan kondisinya masih bagus juga. Beberapa ruang terbuka disediakan sebagai lapangan untuk bermain bulutangkis. Ada banyak pengunjung yang terlihat asyik bermain bulutangkis di sore yang cerah ini. Taman ini juga cocok sebagai tempat bermain untuk anak-anak karena tersedianya berbagai fasilitas yang merangsang saraf motorik anak.


Taman ini menyediadakan berbagai sarana olahraga yang dapat dinikmati


Beberapa jalur untuk berjalan kaki atau jogging yang tersedia di taman ini 
Anak-anak terlihat asyik bermain bulutangkis
Beberapa fasilitas yang tersedia di taman ini meliputi suatu tempat yang disediakan untuk mendapatkan fasilitas Wi-Fi, namun aku juga tak tahu pasti apakah tempat ini masih berfungsi atau tidak. Ada dua tempat tersedia, yaitu di bagian tengah taman dan di bagian pinggir taman yang dekat dengan mushala. Hanya saja di bagian yang dekat mushala sangat ramai dan banyak orang yang ngopi dan merokok, jadi aku tak ingin menyambanginya. Sedangkan bagian yang terletak di tangah taman sepertinya lebih cocok menjadi "relax place" daripada "Wi-Fi place" karena yang terlihat hanya beberapa pengunjung yang tidur-tiduran tanpa terlihat melakukan aktivitas ber-Wi-Fi-an, aku pun meragukan fungsi lokasi ini.
Lokasi WI-FI yang sudah bertukar fungsi menjadi tempat tidur untuk beberapa pengunjung, aku juga tak tahu pasti apakah masih berfungsi atau tidak
Fasilitas yang tersedia di taman ini pun terbilang cukup memadai, tersedia mushala, toilet, dan terlihat pula becak penyiram tanaman sumbangan dari beberapa perusahaan.

Mushala yang tersedia di taman, ada toilet juga
Becak penyiram tanaman yang didapat dari sumbangan beberapa perusahaan
Namun, ada beberapa kekurangan yang kurasakan, yaitu lahan rumput hijau yang sangat minim sehingga taman memang terkesan teduh, tetapi kurang indah dan hijau. Beberapa fasilitas yang rusak pun tidak diperbaiki. Jadi bagiku, taman ini kurang estetis. Ada banyak tanah yang tidak ditanami semestinya dan sepertinya memang kekurangan "bunga". Bahkan, aku melihat tumpukan tanah hitan yang masih berada di karung teronggok dan tidak digunakan. Sayang sekali, padahal aku sangat membutuhkan tanah untuk pekaranganku, mereka malah menyia-nyiakannya tanah yang ada, :(. Memang benar bahwa pemeliharaan tanaman dan rumput harus dilaksanakan dengan berkesinambungan dan memakan biaya. Tetapi, aku sangat yakin bahwa 'biaya' pemeliharaan tanaman itu pasti tersedia.

Tulisan identitas taman yang sudah rusak dan tidak diperbaiki, :(
Ibuku bertanya kepadaku mengapa bagian ini tidak ditanami tanaman atau bebungaan
Satu hal lagi yang sangat menggangu adalah orang berpacaran yang suka melakukan adegan-adegan yang membuat mata sakit. Menurutku hal-hal tersebut tidak pantas dilakukan di negara yang menempatkan Ketuhanan sebagai prinsip nomor satu. Dan yang lebih mengerikannya, semakin petang, pengunjung yang berupa orang yang berpacaran semakin banyak berdatangan, padahal tamannya akan sangat gelap saat malam.

Baiklah, sebelum kuakhiri, aku ingin membahas hal yang berkenaan dengan Jenderal Ahmad Yani ini. Sebenarnya siapakah Jenderal Ahmad Yani? Dan bagaimana sepak terjangnya di Indonesia? Aku pun langsung Membuka situs Biografi untuk menelusurinya. Jenderal TNI yang lahir di Purworejo ini adalah salah satu pahlawan revolusi alias pahlawan yang meninggal saat kejadian G30S/PKI. Nah, memangnya kenapa sih PKI membenci jenderal kita yang satu ini? Jawabannya adalah karena beliau adalah salah satu anggota TNI yang bersikukuh menentang dan menolak keras keinginan PKI untuk membentuk angkatan kelima yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Hikmah yang bisa kita dapatkan adalah teruslah berupaya menolak suatu hal yang menjurus kepada ketidakbaikan dan mengadakan tetaplah berusaha mengadakan perbaikan, apapun taruhannya.


Medan, 2 Agustus 2017

Taman Ahmad Yani
Alamat: Jl. Imam Bonjol, Medan Maimun, Jati, J A T I, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20151.

Peta Lokasi Taman Ahmad Yani

How to go: Angkutan Umum: (KPUM 23); Grab; Gojek; Uber; dan Becak Motor.



posted from Bloggeroid

Comments