Skip to main content

Perdana Merasakan Festival Kuliner Kota Medan

Bulan Juli adalah waktu dimana Kota Medan berulang tahun. Tahun 2017 ini adalah pertama kalinya aku mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilangsungkan dalam rangka merayakan ulang tahun kota Medan yang ke-427.  Salah satu kegiatan tersebut adalah Festival Kuliner Kota Medan. Langsung saja aku dan dua orang temanku mengunjungi festival tersebut di Lapangan Merdeka Medan.

Festival Kuliner Kota Medan
Festival ini tidak hanya menyajikan berbagai stand makanan dari Kota Medan,  tetapi juga menyajikan hiburan berupa live music.  Ada banyak pengunjung di festival ini,  apalagi saat itu adalah sabtu malam. Dibandingkan dengan pengunjung festival buku atau bazar buku yang juga diadakan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Kota Medan,  Pengunjung pada festival kuliner ini jauh lebih ramai. Memang sepertinya masyarakat Kota Medan lebih suka mengunyah makanan. Apalagi memang patut diakui bahwa kuliner di Kota Medan memang sangat bervariasi dan lezat.
Gapura Festival Kuliner
Berbicara mengenai makanan,  aku jadi teringat akan suatu perbincangan dengan seorang ibu asal Pekalongan. Beliau datang ke Medan karena adanya urusan pekerjaan suaminya. Beliau menyatakan cukup terkejut dengan kuliner Medan yang pedas-pedas.  Bahkan,  beliau juga sebenarnya tidak begitu suka memakai cabai asal Medan yang kecil,  kurus, tetapi sangat pedas bagi beliau. Beliau berusaha mencari cabai merah yang biasa banyak beredar di Pulau Jawa (ukurannya besar tetapi kurang pedas) di Kota Medan, tetapi tidak menemukannya.Aku merasa sangat tertarik mendengar penuturan beliau tersebut. Sungguh multiculture negara kita ini.

Baiklah,  kembali ke festival kuliner kita.  Pada kegiatan ini,  kuliner yang disajikan berasal dari berbagai kafe, rumah makan, restoran,  dan kedai makan di berbagai Kota Medan. Jenis makanannya pun beragam,  mulai dari bakso hingga nasi ayam penyet. Selain itu,  tersedia pula makanan internasional yang memang digemari masyarakat Kota Medan,  yaitu Takoyaki dari Jepang,  Kebab dari Turki,  dan Teh Thailand dari Thailand.  Temanku sangat tertarik untuk membeli teh Thailand hingga kami pun singgah ke kedai teh tersebut.
Wow, ada tambahan kasih sayang pula
Aku sendiri ingin sekali memakan makanan khas Jepang kesukaanku, yaitu Takoyaki.  Sayangnya Harganya jauh lebih mahal dibanding dengan harga Takoyaki di Taiwan hingga aku tidak membelinya.  Tiba-tiba aku melihat penjual takoyaki lain yang kelihatannya akan menjual lebih murah.  Dan benar saja,  satu tusuk takoyaki itu harganya sangat murah (aku lupa berapa harganya). Tetapi,  sepertinya makanan itu bukan benar-benar takoyaki,  melainkan bentuknya saja yang mirip. Namun,  tak apalah. Tiada rotan,  akar pun jadi. 

Takoyaki wanna be
Berikutnya,  aku membeli dimsum yang juga makanan kesukaanku. Makanan khas Hongkong tersebut sebenarnya banyak sekali beredar di Taiwan. Bahkan,  pada Imlek 2016, aku dan profesorku pergi ke salah satu restoran dimsum. Namun,  seperti yang sudah kita duga,  dimsum di Negara Asia Timur tersebut pastinya menggunakan daging atau minyak babi walaupun isinya seafood, hingga aku tak berani memakannya. Jadi,  berhubung sudah berada di Kota Medan, aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memakan dimsum.

Dimsum ayam yummy dan halal
Setelah puas makan-makan,  kami pun berkeliling.  Wah,  ternyata banyak sekali penyuka kebab di Kota Medan ya hingga standnya dipadati pengunjung.  Ada juga stand penjual mie goreng 'indomie' yang membuat slogan yang menggelikan, mungkin karena itu pula pengunjungnya banyak.  Penyajian makanan dan minumannya pun dibuat sangat bervariasi dan semenarik mungkin. Salah satu stand jus buah menyediakan minuman dalam kemasan yang sangat menarik yaitu berbentuk seperti tempat infus. Selain itu,  pembuat acara juga menyediakan poster untuk berfoto,  bagus juga.

Kebab favorit nih!!

What?! Nggak Salah ni iklan!
Satu hal yang disayangkan,  Pembuat acara sepertinya tidak menyedikan tempat shalat khusus untuk acara ini hingga tempat shalat yang tersedia hanya mushala kecil di taman. Pengunjung pun tampak sangat memadati tempat tersebut.

Kesannya sangat seru apalagi aku mengunjunginya dengan teman-teman dekatku. 

Comments