Skip to main content

Hilangkan Stress dengan Berkebun

Pada suatu kesempatan, aku membaca beberapa artikel yang menyatakan bahwa berkebun ternyata dapat menghilangkan stress. Aku pun merasa tertarik, mengingat berkebun adalah salah satu hobiku. Hal tersebut merupakan sebuah temuan ilmiah dari beberapa universitas, salah satunya universitas di Canada yang telah mempublikasikan hasil temuan mereka itu pada Proceedings of the National Academy of Sciences (seperti dilansir pada situs cbcnews). Hasil temuan tersebut menyatakan bahwa pada saat kita berkebun terdapat bakteri mycobacterium vaccae yang berperan dalam menurunkan stress. Para ilmuan tersebut mengembangbiakkan bakteri vaccae terlebih dahulu dan kemudian menyuntikkan bakteri yang telah mati ke tikus percobaan, seperti vaksin. Dan hasil yang mencengangkan pun terlihat yaitu si tikus tersebut dapat mengatasi stress. Jason Tetro, seorang mikrobiologis dari Toronto yang terlibat dalam penelitian ini menyatakan bahwa bakteri tersebut dapat meningkatkan sistem imun dari tikus dan sistem imun yang baik akan mengurangi kemungkinan timbulnya stress-like symptom, tingkat kekhawatiran dan bahkan post-traumatic stress disorder.

Tanaman Tapak Dara
Sebenarnya, bakteri ini merupakan "teman lama" dari kita, karena penemuan-penemuan sebelumnya (selama 15 tahun belakangan ini) menyatakan bahwa bakteri ini dapat meredakan simpton alergi asma dan bahkan TBC. Sehingga Tetro lebih lanjut mengatakan, "It seems to be our best friend." 

Walaupun sampai saat ini vaksin dari bakteri vaccae ini belum begitu dikembangkan peneliti, tetapi kita masih bisa mendapatkan manfaat darinya dengan berkebun. Jadi, dengan menekuni hobi berkebun ataupun menjadikannya sebagai pekerjaan utama dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi kita dan lingkungan. Hingga Tetro menyatakan juga bahwa berkotor ria ternyata bagus untuk kita. Tetapi, jangan sampai memakan tanah, kita cukup terpapar atau menyentuh tanah tersebut dan bernafas di sekitar kebun kita.

Penelitian senada juga dilakukan oleh Christopher Lowry, Ph.D., seorang asisten professor pada department integrative physiology, University of Colorado di Boulder, yang juga telah menyuntikkan tikus pecobaan dengan Mycobacterium vaccae, dan menemukan bahwa bakteri tersebut dapat meningkatkan metabolisme dari serotonin yang merupakan bagian dari otak untuk mengontrol fungsi kognitif dan mood. Jadi bakteri tersebut berperan sebagai suplemen anti-depressan. (dilansir dari CNN website) 

Hal lain yang juga merupakan salah satu manfaat berkebun yang menarik adalah bahwa dengan berkebun kita dapat meningkatkan sirkulasi darah, menghirup udara segar, dan terkena cahaya matahari yang sehat. Dengan menggali tanah, menanam, weeding, dan melakukan pekerjaan berulang-ulang lainnya pada berkebun yang membutuhkan kekuatan atau peregangan merupakan salah satu olahraga ringan yang bagus. Terutama bagi orang-orang yang membutuhkan olahraga ringan seperti orang tua, orang yang memiliki keterbatasan (difable), atau orang yang menderita penyakit kronis.

Penelitian lain juga menghubungkan antara kegiatan berkebun dengan berkurangnya resiko penyakit denmentia dan alzhemeir. Orang yang sedang diterapi mental juga sangat dianjurkan untuk berjalan-jalan di sekitar kebun. Hasil kebun yang kita peroleh, seperti sayur dan buah juga merupakan sumber nutrisi yang baik untuk tubuh.

Masih dari situs CNN, aku mendapatkan sebuah tips yang bagus jika kita ingin mulai berkebun, yaitu mulailah dengan turut bergabung dengan komunitas berkebun yang ada di kota kita. Karena dengan bergabung dengan komunitas berkebun, maka kita akan mendapatkan banyak tips dan motivasi untuk berkebun demi menuju Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, kita juga dapat mencari berbagai informasi tanaman dan cara menanamnya dari berbagai website dan buku. Tetapi, sebenarnya hal yang paling penting adalah dengan memulai melakukannya! Do not talk only, do it instead! From now, from small thing, and of course from yourself! Happy gardening!! 

Sumber: CNN dan CBC NEWS website

Comments