Skip to main content

Menelusuri Kata-Kata Penuh Hikmah (1): Review untuk buku Dr."Aidh Al-Qarni


There is no coincidence in this world, all events have been written. Begitu juga dengan buku yang sekarang akan kubahas sedikit, "Menjadi Wanita Paling Bahagia" karya Dr. 'Aidh al-Qarni. Walaupun judulnya mengarah agar buku ini dibaca oleh para wanita, tetapi setelah membacanya, kusimpulkan bahwa hikmah-hikmah yang terdapat pada buku ini banyak yang bersifat general, hanya beberapa bagian yang bersifat spesifik untuk wanita. Walaupun demikian, susunan kata dan kalimatnya memang ditulis sedemikian rupa sehingga makhluk yang bernama "wanita" pun kemungkinan besar akan sangat mudah untuk tersentuh. 

Buku ini dipinjamkan oleh kakak sepupuku yang secara kebetulan melihatku membaca buku, dan dia pun segera menawarkan buku ini untuk kubaca. Buku ini memang sudah lama terbit, cetakan pertama pada tahun 2004. Walau sekarang tahun 2017, hikmah tak akan pernah mati, dan hari ini kubagikan beberapa isi hikmahnya dengah harapan untuk menambah hikmah masyarakat Indonesia yang tidak secara kebetulan membaca blog ini dan sedikit melegakan hati para pembaca sekalian. 

Bagian-bagian dari buku ini ditandai dengan judul-judul bab berupa nama-nama perhiasan alam, seperti emas, zamrud, yaqut, permata, dan lain-lain untuk menandakan bahwa wanita yang baik itu indah layaknya perhiasan-perhiasan tersebut. Lalu, di setiap bab terdapat tulisan-tulisan penuh hikmah dengan judul yang berbeda-beda, diawali dengan kutipan ayat Al-Qur'an, hadist, maupun doa, lalu dilanjutkan dengan syair pendek (aku menganggapnya sebagai syair) menawan penuh makna, dan diakhiri dengan kalimat pencerahan.

Berikut ini beberapa syair-syair pendek dari Dr.'Aidh,

Yang telah terjadi bairlah berlalu,
impian biarkan di awang-awang
Manfaatkanlah waktumu sekarang ini,
dengan sebaik-baiknya...!
(Emas pertama)

Bila engkau putus asa,
hanya karena belum mendapatkan jalan keluar,
Engkau kemanakan Allah
dan kemahakuasaan-Nya?
(Emas Ketiga)

Aku telah turuti tamakku
Hingga ia memperbudakku.
Padahal, andai aku puas dengan yang ada,
aku pasti tetap bebas merdeka
(Emas Ketujuh)

Betapa banyaknya nikmat tersembunyi,
yang engkau bersyukur kepada Allah,
Yakni, kenikmatan-kenikmatan yang tersembunyi
di balik hal-hal yang acap membuat kita jengah
(Permata kedua)

Rembulan saja selalu tertawa
dan bintang-bintang pun senantiasa bertepuk tangan ceria,
Lantas, atas dasar apa kita harus mati terbunuh
dan mudah tercekik hanya oleh kegelisahan semata?
(Permata ketujuh)

Wahai orang yang selalu menghardik,
dan menyalahkan zaman...
Adakah engkau bebas dari cela
dan memiliki segalanya?
(Permata kesepuluh)

Baiklah, karena waktunya tak mencukupi, aku akan melanjutkan di postingan berikutnya. Mudah-mudahan para pembaca yang sengaja singgah di blog ini dapat mendapatkan sedikit hikmah dan makna dengan membaca artikel super pendek ini. 


Comments