Skip to main content

Selembar Renungan di Musim Gugur (I)


Setiap pagi aku mendengar suara jangkrik yang khas yang menandakan subuh telah tiba, di negeri ini memang tak ada adzan, sekarang. Aku berdoa suatu hari nanti, di sini akan berkumandang suara Adzan setiap saat. Aku jadi teringat bahwa sebelum kita memulai shalat, sebaiknya kita mengumandangkan Iqamah sendiri. Dan nyatanya, aku selalu lalai.

Pagi, sunyi dan indah, sungguh nikmat rasanya jika kita membuka lembaran-lembaran Al-Qur'an sambil menikmati isinya, dan saat ini aku menikmati bagian-bagian ini.


Suasana Pagi di Asrama NCHU


Al-Fatihah, 1: 5-6, "hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus." Guruku pernah berkata, jika kita sampai pada bagian ini saat shalat, maka perpanjanglah doa setelahnya, jangan terburu-buru, subhanallah.

Tibalah aku pada suatu ayat yang meminta kita untuk berpikir dan meneliti secara ilmiah tentang kandungan ayatnya, Q.S. Al-Baqarah, 2: 22, "Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui." Aku bertanya-tanya tentang Bagaimana proses ilmiah pada kalimat, "Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu..." Dan ini membutuhkan penelitian yang panjang untuk mendapatkan jawabannya.


Semburat Putih di tengah langit pagi

Saat ini mungkin saja sebenarnya aku merasa berada di keadaan yang cukup sulit karena masalah penggunaan Bahasa mandarin di kelas, tetapi Allah mengingatkan hambanya, Q.S. Al-Baqarah, 2: 45-46, "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Dan, karena aku tinggal di negeri non-muslim, aku takut terjebak akan kehidupan dunia dan melupakan akhirat, maka aku selalu berdoa agar Allah menjagaku, Q.S. Al-Baqarah,2: "dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui. Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia."

Dan di akhir pembacaanku, aku mendapati suatu kalimat peneguh hati

"dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".(Q.S.Al-Baqarah: 132) 





Comments