Skip to main content

Rasanya Asa

Semburat-semburat putih yang
disana pula ada asa dirangkulkan
serasa dekat tak keruan

udara-udara hitam menghimpiti

dalam lamunan berkicauan
Ah, mengapakah hati ini?

apa yang salah dengan semua jalan?

hanya hati merasai salah saja
tak pantas rasanya.

Oh, bibir tak pantas bergetar

tapi, asa itu tetap ada
hingga hilang semua rasa
mungkin baru berketeraturan

                                         Medan, 2012


Comments