Skip to main content

Mengenang Spagheti Ala Vika

Musim gugur sudah masuk, desiran anginnya menerpa tubuhku dan masuk hingga menggetarkan tulang-tulangku. Oktober di Taichung, dingin dan berangin, saat-saat seperti ini rasanya aku ingin makan dan makan. Keinginanku akan makanan asli Indonesia, Tempe, sudah kulampiaskan dengan membeli sebungkus sambal tempe di warung Indonesia di Taichung Station. Namun, aku teringat akan Lebaran tahun ini, 2014,  aku dan dua orang temanku membuat Spagheti saat Lebaran. Siapa lagi kalau bukan Tika dan Vika.

Resep Spaghetinya tentu saja sudah kami ubah menjadi lebih pedas karena kami orang Indonesia. Berbicara masalah rasa masakan, memang benar kalau lidah masing-masing negara itu berbeda-beda. Kalau menurut pengamatanku, orang-orang Taiwan tidak menyukai rasa pedas, asin, dan yang terlalu manis. Jadi, menurutku hampir semua rasa masakan mereka itu hambar (bagi orang Indonesia). Jika aku membeli sayur, ingin rasanya sayur itu kumasak kembali dengan menambahkan garam, gula, dan cabe merah tentu saja. Namun, walaupun masakan mereka cenderung hambar, entah mengapa aku lahap sekali makan, bahkan nafsu makanku bertambah. Aku pun merenungi keanehan ini, dan aku mengambil kesimpulan sementara, bahwa nafsu makanku yang bertambah karena faktor udara dan juga faktor rasa nasi yang enak, nasi mereka lebih pulen. Sepertinya Indonesia perlu belajar banyak tentang tanam-menanam padi dari negeri ini agar semua rasa nasi di Indonesia enak, tidak hanya nasi yang mahal saja.

Berbicara soal rasa masakan, aku dan teman-teman satu asrama yang juga berasal dari Indonesia mengadakan diskusi tentang rasa masakan, ternyata menurut teman-temanku berdasarkan informasi yang mereka dapat, rasa masakan Indonesia adalah rasa terenak di dunia karena kaya akan rempah-rempah, dan masakan andalannya adalah rendang.

Soal masakan khas Taiwan, satu makanan yang pernah kucoba dan halal tentunya adalah Stinky Tofu (Tahu busuk), berbekal dengan janjiku pada salah satu dosen yang menyuruhkan mencoba makanan ini, maka aku pun memberanikan diri membeli di Chong Jia  Night Market seharga 40 NT$/5 tahu. Harus kuakui bahwa makanan ini memiliki bau yang sangat tidak enak bagi orang yang baru pertama kali mengenalnya, tetapi rasanya cukup enak menurutku karena sesuai dengan lidah orang Indonesia, seperti tahu isi biasa. Tahu ini terdiri dari tahu yang agak bolong tengahnya, saus cabe merah, dan kol yang difermentasi, cara makannya, kol itu diletakkan di tengah tahu dan dimanakn bersama saus. Bagi kalian yang ingin datang ke Taiwan, kurasa makanan ini perlu dicoba.


Stinky Tofu, Makanan Khas Taiwan


Soal spagheti ala Vika, temanku ini telah menulis resepnya di blog: http://pikapiku.wordpress.com/2014/10/05/spaghetti-goreng/ , selain Spaghetti, ada juga berbagai resep masakan lainnya, silahkan dicoba! Aku pun akan mencoba resep ini jika sudah kembali ke tanah air dan tentu saja aku akan mengundang teman-temanku yang lain.


                                                                                                                      Taichung, 6 Oktober 2014

Comments