Skip to main content

Posts

Catatan Ramadhan 1438 H: Berbicara Tentang Al-Qur'an

Hujan turun tepat setelah aku sampai di rumah. Melanjutkan malam dengan mencari ilmu tentang Al-Qur'an. Kali ini sang ustadz menjelaskan beberapa point penting tentang Al-Qur'an. Ketika kita berbicara tentang Al-Qur'an sebenarnya kita tidak berbicara tentang sebuah benda yang berisi wahyu-wahyu Allah. Namun, sudah semestinya kita berbicara tentang wahyu Allah itu sendiri. Al-Qur'an bukan hanya sekedar benda yang dapat dibaca, tetapi dia adalah naskah yang harus kita pahami sebagai petunjuk hidup kita. Oleh karena itu kita harus paham akan isi kandungan Al-Qur'an, kita tidak hanya terfokus pada cara membaca dan melagukannya saja, tetapi sudah semestinya kita fokus juga pada isi kandungannya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Dalam menafsirkan Al-Qur'an memang tidak boleh sembarangan sesuka hati dan pemikiran kita, kita harus mempunyai ilmu dasar terlebih dahulu tentangnya. Atau jika ilmu kita belum cukup sampai kesitu kita boleh berpedoman kepada tafsi

Catatan Ramadhan 1438 H : Perluas Rezeki Dengan Tiga Hal Ini

Alhamdulillah, pada malam Ramadhan yang indah ini, butiran-butiran hikmah menyegarkan pikiran ibarat rintik hujan yang menyegarkan bumi yang kering dan berdebu. Kali ini aku akan menulis beberapa hikmah pada malam ini (02062017) dari Mesjid Taqwa, Medan. Pertama sekali, mengenai rezeki ini sebenarnya kita tak perlu khawatir karena dalam Al-Qur'an dikatakan dalam Q.S. Hud: 6, yaitu  وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا “Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Hud: 6). Nah, sekarang tinggal usaha dan doa kita-lah yang dapat kita maksimalkan untuk mendapatkan rezeki tersebut. Ada dua hal yang selalu kita perhatikan dan lakukan untuk mendapatkan rezeki, yaitu dengan tenaga dan dengan keahlian (profesi). Kedua cara tersebut memang kita perlukan untuk mendapatkan rezeki dari Allah. Setiap kita pasti mempergunakan tenaga untuk bekerja, apapun pekerjaannya dan mempergunakan keahlian kita untu

Positive Self-Talk: Sesuatu yang Sering Terlupakan

Jiwa kita juga ternyata membutuhkan asupan, sesuatu yang bergizi. Beribadah, berdoa, dan mendengarkan ceramah agama adalah asupan wajibnya, ibarat makanan pokok bagi tubuh. Suplemennya adalah berbagai hikmah yang didapati dari kelas-kelas atau membaca buku. Salah satu buku yang kurekomendasi untuk dibaca adalah seri buku Chicken Soup for The Soul, sesuai dengan judul bukunya, racikan-racikan pemikiran dan cerita yang terkandung didalamnya dapat menghangatkan jiwa layaknya sup ayam hangat yang disantap pada cuaca mendung. Salah satu bagian buku Chicken Soup for The Soul Salah satu pembahasan menarik dalam buku ini adalah tentang "Self-Talk". Dalam buku ini diterangkan bahwa self-talk yang merupakan perintah kepada pikiran bawah sadar ternyata memainkan peranan penting dalam berbagai hal yang kita hasilkan dalam hidup kita. Pikiran bawah sadar kita ibarat awak kapal dan KITA adalah nakhodanya. Dan tentu saja, pikiran bawah sadar tersebut akan  melakukan apa yang KITA p

Surat

Oleh: Siti Utari Rahayu Saat itu pukul 18.30 WIB, aku berdiri di balkon kamarku yang berada di lantai dua. Suasana kota Medan begitu hangat, langit di ujung barat memerah keemasan. Suara adzan kudengar bertalu-talu, lalu dari jalan depan rumahku kulihat Imran, tetanggaku berpeci dan bersarung, sepertinya dia hendak pergi ke mesjid. Demi melihatnya, hatiku tergerak, aku ingin ikut dengannya, tetapi ada segumpal perasaan di sudut lain hatiku yang menahanku, hingga aku hanya terpaku diam, berdiri di depan balkon hingga langit berubah kelam. Aku masuk ke kamar ketika udara telah berubah menjadi dingin. Kulihat kembali surat yang telah kubuat sejak sore tadi, surat itu hendak kuberikan pada temanku sekampusku, Emir. Walaupun aku baru mengenalnya dua bulan, tetapi perasaanku mengatakan bahwa dia adalah orang baik yang dapat kujadikan sahabat.  Ya, sahabat dimana aku dapat mempercayakan segala isi hatiku padanya, sahabat tempatku berbagi suka dan duka. Kenapa aku begitu yakin pad

The Trip (090816): Menapaki Jiufen Old Street

Jiufen adalah suatu daerah pemukiman di perbukitan distrik Ruifang yang ditemukan pada masa Dinasti Qing dan berkembang pada masa pendudukan Jepang dikarenakan pertambangan emas di daerah ini. Daerah wisata yang terkenal adalah old street yang berada di Shuqi Road. Selain itu, beberapa daerah di sekitarnya juga merupakan daerah wisata yang terkenal, seperti gold museum dan gold waterfall. Dinamakan Jiufen karena pada zaman dahulu ada 9 keluarga yang tinggal di daerah tersebut. Bagi teman-teman yang senang berolahraga, maka Jiufen ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik, karena old street ini terletak di daerah perbukitan, jadi kita bisa berwisata sembari hiking. Salah satu petunjuk jalan di Jiufen Old Street Perjalanan kami di Jiufen pun dimulai. Setelah perjalanan yang menyenangkan di sekitar Shifen old street dan air terjun Shifen ( baca disini ), kami pun bergegas menuju kembali ke stasiun Ruifang dan mencari jalan ke Jiufen karena hostel yang kami booking berada di Ji

Review Buku Dr. 'Aidh (2): Cari Penyemangat Hidupmu!

Hidup yang naik-turun membuat semangat kita juga kadang menjadi naik-turun. Namun, dengan menekuni kembali hobi lama yang telah ditinggalkan atau membaca beberapa buku bagus mungkin dapat  kembali menyegarkan hidup dan semangat kita. Memang benar, penyegaran diri itu diperlukan, bahkan mungkin dapat dilakukan secara berkala. Layaknya aplikasi-aplikasi di handphone kita yang perlu di-update dan di-restart. Salah satu buku bagus yang juga telah ku-review sebelumnya adalah buku Dr. 'Aidh al-Qarni dengan judul, "Menjadi Wanita Paling Bahagia". Kali ini aku akan kembali me-review dan menuliskan bebera point-point penting yang kudapat dari buku tersebut.  Salah Satu Buku Dr.'Aidh yang bagus dibaca Pada Bab yang berjudul "Yaqut", Dr. 'Aidh memberikan intisari tulisan dari seorang psikolog Amerika, yaitu Dr. Dick yang menguraikan tentang 10 faktor kebahagiaan. Faktor-faktor ini tentu saja akan memberikan dampak yang berbeda bagi setiap orang yang

The Trip (090816): Shifen Old Street and Jiufen Old Street (1)

Sudah menjadi niatku untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat di Taiwan sebelum kembali ke tanah air, Indonesia. Tempat wisata yang kupilih pun merupakan tempat wisata yang sangat berbeda dengan tempat wisata di Indonesia, yaitu yang mengandung unsur budaya setempat. Akhirnya tempat yang kupilih yaitu Jiufen Old Street yang terletak di New Taipei City, Taiwan. Kota ini merupakan kota yang menjadi tempat syuting film, A City of Sadness (1989), sebuah film sejarah oleh    Hou Hsiao-Hsien , yang pernah memenangkan penghargaan  Golden Lion pada Venice Film Festival dan beberapa penghargaan lainnya. Selain itu, kota Jiufen ini juga menjadi background untuk film animasi Jepang, Spirited Away. Aku menjadi sangat tertarik untuk dapat mengunjungi daerah ini,  salah seorang temanku pun mengatakan juga tertarik dengan tempat ini. Lalu, kami pun menyusun jadwal dan memesan hotel untuk dapat berkeliling di tempat tersebut. Film animasi Jepang yang mengambil latar belakang kota Jiufen